Lifebook
Review
Social Media
[Nomat] #republiktwitter
2/21/2012
![]() |
Film untuk kamu yang ngaku Twitter user ;) |
Setelah sempat lihat trailer film ini di TV, YouTube, tweet si pemain film dan teman yang udah nonton, pilihan film yang ingin saya tonton kali ini jatuh pada #republiktwitter. Film ini lebih menarik perhatian saya daripada beberapa film Hollywood yang lagi showing di bioskop, seperti: Ghost Rider: Spirit Of Vengeance, This Means War, The Vow atau pun Underworld: Awakening. Jadi, setelah saya cek jadwal pemutaran filmnya via mobile website Cinema 21, saya pun langsung bergegas ke Supermal Karawaci untuk nomat (nonton hemat), karena kayaknya cuma di sana yang memutar film #republiktwitter saat ini di Tangerang.
Karena cuaca gerimis, jalanan agak macet, saya lalu memutar jalan mencari jalan tikus, supaya nggak telat sampai di sana. Dan ternyata, saya tetep telat lima menit dari jadwal, 17.05 WIB. Sebenarnya, saya kurang suka kalau telat nonton di bioskop, karena menit-menit pertama itu penting untuk memahami jalan cerita selanjutnya. Tapi, karena saya nggak mau pulang terlalu malam, dan saya berencana ke Gramedia dulu sebelum pulang, yaa..nggak apa-apalah.
Selama menonton film ini, saya merasa enjoy dengan jalan cerita, karakter si pemain, dan setting lokasi yang pas dan nggak dipaksakan. Dialog yang terjadi juga seperti mengalir dan nggak terdengar bahasa yang “ketinggian” atau janggal dan kaku diucapkan. Semuanya terasa asyik dinikmati dari awal sampai akhir cerita film ini. “Jempol ke atas” untuk naskah ceritanya.
![]() |
Inilah yang sempat terjadi di tengah asyik-asyiknya nonton #republiktwitter |
Karakter Sukmo, mahasiswa semester akhir dari Yogya, pas banget diperankan oleh Abimana Aryasatya (@AbimanA_A) yang dari tampang emang bad boy “selengean”. Itu udah terlihat dari acting dia sejak film "Catatan Harian Si Boy". Oh iya, FYI si Abimana ini ternyata baru ganti nama dari Robertino, saya baru tahu setelah googling, karena nama Abimana seperti kurang familiar di kuping saya. Anyway, balik lagi soal karakter, saya juga suka peran Laura Basuki (@LauraBas) sebagai Hanum sang wartawan majalah, yang saya pikir, she did a great job. Natural sekali, dan wajahnya juga natural cantik. #laaah ;D . Ben Kasyafani (@benkasyafani) sebagai Andre juga oke-lah perannya sebagai a friendly good guy. Sedikit yang menggelitik saya, dia kayaknya banyak senyam-senyum gitu. Just my perception, though! Tio Pakusadewo sebagai Bapak Kemal, si konsultan komunikasi. Hadeeuuh..nggak usah dibahas juga orang-orang juga udah tahu ya, kalau si bapak ini emang jago banget acting-nya. Semua film yang diperankan dia, selalu “Jadi”. Ada satu peran yang menarik juga, Belo si bos berlogat Batak. Dia adalah "yang katanya" konsultan komunikasi sekaligus pemilik warnet, diperankan oleh Edi Oglek. Dia kocak, bawel tapi baik hati ternyata. Jennifer Arnelita (@JenniferRnelita) yang berperan sebagai Rika, teman kantor Hanum, lumayan yaa. Tapi ada pemain baru yang baru saya lihat, Enzy Storia L. (@EnzyStoria) yang berperan sebagai Nadya, pacar Andre yang masih SMA. Dari wajah, emang SMA banget, dan saya melihat dia berhasil merepresentasikan sosok anak ABG Ababil. Hehehee... Cuma, ada satu tokoh yang diperankan oleh Tiga Setia Gara (@TIGAWAT), cewek bertato yang sempet jadi presenter reality show Mata-Mata di RCTI, yang saya pikir gantung dan kurang jelas.
Buat saya, alur cerita film #republiktwitter ini sangat dekat dengan saya. Film ini berkaitan dengan Twitter, Public Relations (PR), Media, Promosi, dan skripsi #eh. Jadi, pas bener kan, kalau saya nonton film ini. Saya jadi dapat masukan dan ilham untuk mempertimbangkan pembahasan tentang Twitter untuk skripsi saya. :))
![]() |
Ini nggak ada hubungannya dengan #republiktwitter, cuma sharing yang saya makan, sehabis nonton film ini ;p
|
0 comments