Dorama: Orange Day
11/12/2013Kerinduan saya dengan serial drama Jepang atau biasa disebut dorama, memulai pencarian saya di YouTube . Awalnya saya mencari serial yang s...
11/12/2013
Kerinduan saya dengan serial drama Jepang atau biasa disebut dorama, memulai pencarian saya di YouTube. Awalnya saya mencari serial yang soundtracknya menggunakan lagu "First Love" dari Utada Hikaru, tapi saya lupa judulnya. Dengan keyword tersebut, akhirnya saya menemukan videonya, yang dalam bahasa Inggris berjudul "Forbidden Love". Saya masih ingat, waktu itu saya menontonnya ketika saya masih SMA di awal tahun 2000an. Serial ini berkisah tentang hubungan antara guru wanita dan murid pria yang rada badung. Ada satu dorama lagi yang bagus, judulnya "Long Vacation", yang bercerita tentang hubungan seorang pria dan wanita yang cukup complicated. Si cewenya sudah punya pacar, begitu juga cowonya.
Setelah melewati berbagai pencarian, akhirnya saya melihat satu channel yang berdedikasi mengupload berbagai serial drama Jepang. Nama channelnya, Vincent Agung Kamarasta. Dia punya koleksi bagus termasuk serial drama Orange Day, yang menginspirasi. Sayang, video-videonya sudah dihapus, karena ia dinilai melanggar ketentuan copyright dari YouTube. Mungkin saking lengkap koleksinya. Tapi saya punya menemukan pengupload lainnya dengan nama polyplankton. Kamu bisa cek koleksi videonya.
Orange Day berkisah tentang persahabatan cowo dan cewe yang membuat satu grup pertemanan, mereka mempunyai satu buku tulis, seperti diary yang ditaruh di lounge kampusnya, sehingga semua orang bisa melihat dan membacanya. Uniknya, rak buku itu sepertinya memang tempat untuk menaruh buku diary, dan ada grup-grup lain yang meletakkan di situ. Apakah ini budaya kampus di sana? Saya kurang tau sih, but I'm curious to know.
Satu di antara anggota kelompok ini, tuna rungu bernama Sae-Chan yang baru empat tahun tidak bisa mendengar. Dia merasa kurang percaya diri walaupun memiliki kelebihan wajah yang cantik, pintar bermain piano dan biola, dan latar belakang keluarga yang cukup mapan untuk ukuran keluarga Jepang. Namun, kepercayaan dirinya tumbuh saat seorang cowo dalam grupnya, bernama Kai hadir memberikan semangat hidup baginya, walaupun berdampak buruk bagi hubungannya dengan pacarnya.
Alright, that's the spoiler. You should watch it by yourself. Intisarinya adalah "Seberapa berat problem hidup yang kamu rasakan, orang lain juga pasti pernah merasakannya. Jangan egois! Hidup ini bukan hanya tentang diri kamu, tapi juga tentang orang lain. Jadilah pribadi yang sosial." Itulah yang saya tangkap dari serial ini.
Ini bisa jadi tontonan berbeda buat kamu, di tengah maraknya serial drama korea. Nggak tau kenapa, saya selalu suka drama Jepang. Story telling-nya menarik, dan berbagai silent moment yang jadi ciri khasnya. Di tahun 1997, seingat saya waktu itu sedang booming serial "Tokyo Love Story" dan akhirnya berlanjut dengan berbagai serial drama lainnya. Namun, akhirnya menghilang sejak K-Pop menginvasi dunia.