Apps
Design
FYI
Self Development
Belajar Coding Online di Treehouse
6/26/2016
Sebelum ngomongin lebih jauh tentang coding, saya pengen jelasin kalo saya tidak ada background IT sebelumnya. Background pendidikan saya adalah Public Relations, tapi dulu di kampus memang pernah mempelajari cara buat website pake HTML dengan Dreamweaver, tapi itu hanya basic di mata kuliah. Dari situlah ketertarikan saya pada website, hingga saya mencoba untuk punya blog dan cara tau lebih dalam tentang pembuatan website pake blogger. “Ternyata susah juga ya!” pikir saya.
Namun keinginan saya nggak berhenti sampai di situ. Sambil ngeblog, saya browsing sana-sini, baca artikel yang bisa memberi pengetahuan lebih tentang pembuatan website. Dari situ, saya tau kalo kebanyakan website di dunia saat ini menggunakan platform wordpress. Pengoperasiannya dinilai lebih mudah dan tampilannya jauh lebih bagus daripada menggunakan platform Blogger.
Namun keinginan saya nggak berhenti sampai di situ. Sambil ngeblog, saya browsing sana-sini, baca artikel yang bisa memberi pengetahuan lebih tentang pembuatan website. Dari situ, saya tau kalo kebanyakan website di dunia saat ini menggunakan platform wordpress. Pengoperasiannya dinilai lebih mudah dan tampilannya jauh lebih bagus daripada menggunakan platform Blogger.
Nah, Beberapa bulan ini saya mulai ngelirik untuk mengganti template website saya supaya lebih ciamik. Apalagi, saat ini tren gaya website semakin berkembang. Seperti biasa, saya survey sana-sini, cari template yang keren dan sesuai karakter saya. I like clean, modern and minimalist. Saya sudah dapet beberapa referensi, tapi saya mulai berpikir untuk mengganti platform yang lebih mumpuni dari fitur dan tampilan. Itu artinya, rencana saya terganjal lagi. Yang ada di benak saya, kalo saya ganti platform ke Wordpress, paling nggak saya harus punya basic dan kemampuan lebih banyak dalam hal pengoperasiannya. Karena sama sekali saya nggak ngerti karena belum pernah trial. Well, saya yakin sih nggak bakal susah-susah amat.
Kemudian, saya kembali menelusuri internet, tanya mbah Google, sambil riset online saya untuk tau tren website saat ini. Kebetulan saya bekerja di digital agency yang membuat dan merawat website klien. Anyway, suatu ketika dalam pencarian saya, akhirnya saya masuk ke halaman website Treehouse. Saya sebelumnya pernah lihat website ini lewat Facebook ads di timeline saya, tapi saya kurang begitu berminat kala itu, bahkan saya sempet ke Facebook page-nya dan tetap nganggap itu bukan bidang saya.
Setelah melihat websitenya, saya lihat-lihat sebentar, liat pricing-nya, saya masih belum tergugah untuk gabung. Beberapa hari kemudian, saya disibukkan dengan pekerjaan saya, jadi agak lupa tentang keinginan saya ini. Sampe suatu ketika di akhir Desember 2014 kemarin, saya ngeliat iklan Treehouse di setiap kali saya browsing di internet. Sepertinya iklan mereka mengikuti saya lewat cookies di laptop saya. HA! They got me.
Akhirnya saya mulai melihat review tentang Treehouse, cari pembanding dan nonton beberapa video tentang Treehouse, yang membuat saya semakin tertarik untuk bergabung dengan Treehouse. Wow, saya seperti mendapat ilham, kalo ini bisa jadi jalan terbaik untuk saya. Ketertarikan saya semakin kuat, sampe saya membuat resolusi akhir tahun, dimana belajar coding adalah salah satu hal yang harus saya wujudkan.
Asyiknya, kita bisa gunakan 7-Day-Free-Trial sebelum 100% yakin, Treehouse adalah pilihan terbaik untuk belajar. Dan kartu kredit, PayPal atau Bitcoin kita nggak akan di-charge sampai batas waktu trial berakhir. So, it’s fair enough!
"A dream doesn't become reality through magic; it takes sweat, determination, and hard work."
Colin Powell
0 comments